Ni cerita tanggal tepatnya saya kurang ingat,yang jelas sudah hampir 4tahun yang lalu. seperti biasa di setiap minggu pagi saya dan seisi rumah melakukan rutinitas bersih-bersih rumah, tepatnya depan rumah, dari nyapu halaman, motong tanaman, sampek ngintipin mbak ngatiman (becanda).
Dirumah itu saya tinggal dengan paman saya atau lebih familiar disebut om,dan seorang sepupu yg baru saya kenal saat kelas 2SMA. Tidak seperti minggu-minggu biasanya, di minggu itu saya bangunnya kesiangan gara-gara alarm di Handphone belum saya setting (sumpah,biasanya jam 5 dah bangun). Begitu liat jam ternyata sudah menunjukan pukul 9 pagi. Dengan berpura-pura kaget saya langsung berlari kecil ke arah kamar mandi.
Setelah selesai urusan di kamar mandi saya langsung menuju halaman depan rumah untuk membantu membersihkan 'sisa-sisa' yang masih bisa dibersihkan, sebelum bergabung dengan team bersih-bersih terlebih dahulu saya ngintip dari jendela, siapa tau om saya sedang labil emosinya. Maklum om saya ni pendiem n bermuka sangar, nakutin deh pokoknya.
Sesaat setelah saya ngintip dari jendela, saya kaget dan terkejut (jeng..jeng..), saya gak bisa percaya sama yg saya liat. Om saya yg pendiem dan nakutin tu ternyata sedang berbincang dengan 2 org turis/bule. masih dalam keadaan syok, saya coba mendengarkan isi percakapan om saya dgn ke 2 org turis tersebut. Yah walaupun IP matkul inggris saya cm dpt C but little-little i understand lah.
Dari percakapan ke tiganya saya bisa menyimpulkan kalau si turis menanyakan keberadaan dari alun-alun selatan Yogyakarta, kebetulan rumah saya gak jauh dari situ, ya sekitar 300 meter jalan kaki atau Rp 3000 naik becak.
Si turis ngomong panjang lebar dan sepertinya om saya paham apa yg di bicarakan, karena selama turis itu bicara panjang lebar om saya slalu tersenyum dan memanggutkan kepala. Yang membuat saya penasaran dari tadi om saya belum sama sekali mengeluarkan satu patah kata pun, sampai akhirny tibalah giliran om saya menjawab pertanyaan yg diberikan oleh si turis.
Sambil mengarahkan tanganny ke depan,om saya bilang:
'yes' (maksudny 'ini terus saja')
lalu membelokan lenganny ke kanan sembari bilang:
'yeeesssss' (maksudnya 'lalu belok kanan sampai mentok pertigaan')
dan lagi-lagi om saya membelokan lengannya ke kiri sembari bilang:
'yesss' (maksudnya 'lalu kekiri')
terakhir dengan isyarat telunjuk menunjuk ke bawah om saya teriak:
'YESSS'(maksudnya 'nah disitu tempatny')
turis pun manggut-manggut seraya tersenyum seakan paham maksud om saya,
dan bilang:
'ok thanks,nice to meet u'
Dengan mata melotot dan mulut sedikit menganga,dalam hati saya bengong dan gak bisa berucap apa-apa (bahasa inggrisnya 'speechless').
Om saya yg gak mahir sama sekali berbahasa inggris pa si turis yg terlalu canggih???
No comments:
Post a Comment